WALINI RANCAWALINI KOLAM AIR PANAS ALAMI

Walini Rancawalini Kolam Air Panas Alami adalah Kolam renang sumber air panas alami dari Gunung Patuha, Hangat dan Nyaman, www.rancawalini.com.

WALINI RANCAWALINI GAZEBO

Walini Rancawalini Gazebo adalah Tempat beristirahat setelah berenang di kolam air panas alami Rancawalini, www.rancawalini.com

WALINI RANCAWALINI TEH WALINI

Walini Rancawalini Teh Walini Sensasi Teh Indonesia adalah produksi dari PTPN XII Rancabali, www.rancawalini.com.

WALINI RANCAWALINI PARKIR LUAS

Walini Rancawalini Parkir Luas adalah Tempat parkir bagi pengunjung yang berwisata di Kolam Air Panas Alami, www.rancawalini.com.

WALINI RANCAWALINI VIEW

Walini Rancawalini View adalah Pemandangan yang mengelilingi objek wisata Kolam Air Panas Alami Rancawalini, www.rancawalini.com.

Kamis, 17 Maret 2016

Tim Penolong di Walini Ciwidey

Tim Penolong di Walini Ciwidey

RANCAWALINI.COM - Tim Penolong di Walini Ciwidey adalah Tim Penolong di Walini Ciwidey untuk pengunjung yang sedang berenang di kolam air panas alami WALINI jika disaat berenang terjadi hal yang tidak diinginkan bisa dibantu oleh tim penolong yang sudah memantau Anda dan keluarga disaat berenang. 

Berikut di bawah ini informasi seputar Tim Penolong di Walini Ciwidey atau Lifeguard ( Pengawas Kolam Renang)TANGGAP DARURAT PETUGAS LIFEGUARD (PENGAWAS KOLAM RENANG) - Tindakan pencegahan kecelakaan di kolam renang dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan risiko yang lebih parah yaitu kematian. Beberapa kasus menggambarkan kejadian tenggelam akibat pengawasan yang lemah, fasilitas yang kurang memadai, dan yang paling penting karena kegagalan dalam penanganan kasus darurat dalam kecelakaan di dalam air. Salah satu cara untuk mengurangi risiko kecelakaan dalam berenang atau bermain di waterpark adalah membekali karyawan atau petugas dengan pelatihan dan keterampilan penyelamatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)  Langkah-langkah tersebut antara lain :

Cara Memegang dan Membawa Korban

Setidaknya ada tindakan preventif apabila terjadi kecelakan di air (Kolam renang) seperti ; tenggelam misalnya. terdapat beberapa sikap renang dari penolong yang selalu disesuaikan dengan cara memegang korban. Cara memegang korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain :
  1.     Pada rambut
  2.     Pada pelipis
  3.     Pada dagu
  4.     Pada dada.
1) Pegangan pada rambut

Pegangan pada rambut, dilakukan dengan satu tangan, apabila pegangan dilakukan dengan tangan kiri, maka si penolong berada di sebelah kiri korban. Dan membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada atau gaya bebas menyamping. Usahakan posisi korban tubuhnya terlentang, sehingga mulut dan hidungnya tetap berada di atas permukaan air, pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali keadaan korban pingsan. Alat keadaan korban sangat sulit untuk dibawa ke pinggir kolam.

2) Pegangan pada pelipis

Pegangan pada pelipis, dilakukan dengan pegangan dua tangan, apabila sudah berada di belakang korban, segera pegang pelipisnya dengan dua tangan, kemudian membawanya ke tepi kolam dengan menggunakan gaya dada dalam posisi terlentang. Usahakan mulut dan hidung korban selalu berada di atas permukaan air. Cara menolong dengan pegangan pada pelipis korban lebih efisien dan efektif dari pada pegangan pada rambut.

3) Pegangan pada dagu

Pegangan pada dagu, dilakukan dengan dua tangan apabila posisi badan sudah berada di belakang korban, maka usahakan tubuhnya menjadi terlentang, kemudian tangan memegang dagu korban dan segera dibawa ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada terlentang. Cara menolong korban dengan pegangan pada dagu keuntungannya sama dengan seperti pada pegangan pelipis.

4) Pegangan pada dada

Pegangan pada dada, dilakukan dengan cara merangkul dada korban dengan satu tangan. Apabila merangkul tangan kiri maka posisi tubuh Anda berada di sebelah kiri korban, kemudian bergerak mebawa korban ke tepi kolam dengan gerakan gaya dada menyamping, cara menolong ini kurang efisien karena banyak menghabiskan tenaga dan sangat sulit jika korbannya tidak tenang.

Cara Menolong yang Efisien dan Efektif

Dalam pelatihan Life guard (pengawas kolam renang) terjadi perubahan-perubahan baru dalam penggunaan media belajar. Hal ini muncul berkat sumbangan Tim Penyelamat (SAR). Untuk kemajuan, maka mau tidak mau harus profesional dalam berinisiatif dan berkreasi.  Dalam materi pelatihan akan diuraikan cara-cara menolong korban, tugas kewajiban dan tanggung jawab kerja pengawas kolam renang (Lifeguard) Oleh karena itu, cara menolong yang akan dikupas dalam uraian ini akan lebih efisien dan efektif karena mempergunakan alat bantu. Alat bantu yang dipergunakan ada 3 macam, yaitu: (1) Tongkat, (2) Ban, (3) Pelampung.

    a) Tongkat

Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping pengawas (Lifeguard) saat bertugas adalah sebuah tongkat yang panjangnya 2 meter dan garis tengahnya 2 cm. Cara penggunannya apabila ada peristiwa mendadak dan pengunjung membutuhkan pertolongan (menarik pengunjung yang bermain di kolam ombak) dimana posisinya dekat. Maka petugas tinggal menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang, petugas  tidak usah terjun dan membawa pengunjung/korban di dalam kolam.

    b) Ban Pelampung

Alat bantu yang ketiga adalah ban pelampung yang diikatkan pada tambang yang panjangnya 15 meter. Biasanya di sediakan 2 ban pelampung di area Kolam Ombak (wave pool) di tiap sisi dinding kolam (rumah pompa) Pada waktu melaksananya, alat ini akan dilemparkan ke arah korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam ban pelampung, kemudian tarik ke tepi kolam. Alat bantu ini sangat efektif karena dapat

sekaligus menolong 2 – 3 orang di tempat dalam atau tengah kolam, apabila lemparan petugas kurang tepat, petugas harus segera terjun ke dekat korban.

    c) Pelampung

Alat bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang bulat, diikat dengan tambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada pergelangan tangan bila akan dibawa untuk menolong korban. Cara penggunaannya sangat populer dalam film baywatch oleh para life guard untuk menolong para pengunjung pantai yang mengalami akan tenggelam saat berenang. Apabila pada waktu lifeguard bertugas , tiba-tiba ada pengunjung yang perlu ditolong, segera mengaitkan tali pelampung ke pinggang celana petugas (lifeguard), kemudian segera melompat ke arah korban. Pelampung diberikan supaya dipegang/dipeluk. Apabila korban sudah pingsan maka pelampung disimpan di bawah leher korban.

Tim Penolong di Walini Ciwidey

Tim Penolong di Walini Ciwidey


Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

Dilihat dari pengalaman sepanjang operasional waterpark, pengunjung (perenang) dapat bertahan dan bermain didalam air (Kolam renang) selama 2 sampai 4 jam, dan biasanya kulit manusia akan pucat dan mudah terluka. Karena itu segera bertindak cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di kolam renang (Waterpark). Pertolongan pertama juga dapat diberikan pada korban yang mengalami hal-hal sebagai berikut:

A. Kram

Kram sering dialami oleh pengunjung (perenang) yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada pengunjung/perenang saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.

B. Pingsan

Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut, korban dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepala dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne. Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut :
  •     Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang
  •     Berikan napas buatan dengan meniupkan udara napas pada mulut korban.
  •     Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda
  •     Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher
  •     Periksa mata korban
  •     Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
  •     Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
  •     Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa kedokter atau rumah sakit terdekat.
Jika masih ada pertanyaan atau kritik saran mengenai informasi ini hub 081323739973, terima kasih sudah membaca informasi ini yang berjudul Tim Penolong di Walini Ciwidey.